15 Juli

Disdukcapil Tegal Siap “Perketat” Keamanan Data, Ini Langkah Mengejutkannya!

SLAWI, disdukcapil.tegalkab.go.id – Ancaman kebocoran data penduduk makin nyata! Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tegal kini mengambil langkah tegas untuk melindungi seluruh data kependudukan melalui penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) yang lebih ketat dan terstruktur.

Hal ini merupakan hasil evaluasi usai pelaksanaan Benchmarking SMKI di Disdukcapil Kabupaten Bantul, yang berlangsung pada Jumat (11/07/2025). Disdukcapil Tegal menyadari bahwa tantangan utama di era digital adalah melindungi data pribadi warga dari ancaman pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Tegal, Tri Guntoro, S.H., M.M., menegaskan bahwa saat ini fokus utama pihaknya adalah peningkatan pemahaman petugas pelayanan Adminduk terkait SMKI. “Petugas adalah benteng pertama keamanan data. Kami pastikan seluruh petugas paham dan disiplin menjaga data kependudukan dari potensi kebocoran,” ungkapnya.

Tidak hanya soal pengetahuan petugas, pengelolaan kata kunci atau password menjadi perhatian serius. Target utamanya adalah pengamanan password aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) serta sistem operasi seluruh PC Client agar tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab. Tidak ada lagi password asal-asalan yang bisa dibobol dengan mudah dan melakukan perubahan password secara berkala.

Lebih dari itu, Disdukcapil Tegal juga tengah mempersiapkan berbagai sarana prasarana pendukung keamanan data, mulai dari pemasangan antivirus resmi dan berlisensi di semua komputer, hingga penguatan keamanan ruang server untuk memastikan tidak ada gangguan fisik terhadap perangkat penyimpanan data.

“Kami tidak main-main dalam menjaga data masyarakat Kabupaten Tegal. Ini adalah langkah serius untuk memastikan keamanan data tetap terjaga dari ancaman baik dari dalam maupun luar,” tegas Tri Guntoro.

Dengan penerapan SMKI secara menyeluruh, Disdukcapil Tegal berkomitmen menjadikan data kependudukan lebih aman, rahasia, dan tidak mudah dibobol hacker maupun oknum jahat.

“Data warga bukan untuk konsumsi sembarangan!” tutup Tri Guntoro.